Minggu, 19 November 2023

Mari Cari Tahu Bahan Kimia Sintetik Serta Fungsinya Sekarang!

Mari Cari Tahu Bahan Kimia Sintetik Serta Fungsinya Sekarang!

Bahan Kimia Sintetik

 

Labmutu.com - Segala sesuatu yang berwujud cair, gas maupun padat memiliki sebuah sifat yang namanya kimia. Bukan hanya itu saja, bahan kimia sintetik juga menjadi salah satu sifat dari sebuah bahan. Supaya dapat memahaminya lebih lanjut, simak berikut pembahasannya yaitu:

 

Mengenal Bahan Kimia Sintetik

 

Bahan Kimia sintetik adalah bahan yang buat oleh manusia karena kebutuhannya yang tidak bisa terpenuhi oleh alam. Namun meskipun begitu, bahan kimia tersebut mempunyai sebagai pelengkap dari bahan alami. Pada dasarnya, bahan tersebut terdiri dari beberapa jenis berdasarkan fungsinya.

 

Beberapa fungsi dari bahan kimia tersebut dibuat untuk memudahkan setiap kebutuhan hidup manusia. Memungkinkan setiap fungsi yang ada bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Simak berikut ini fungsi-fungsi yang terdapat dalam bahan kimia tersebut untuk:

 

  • Penyedap rasa.
  • Bahan pewangi.
  • Membuat makanan menjadi lebih manis.
  • Pewarna makanan.
  • Membasmi serangga.
  • Pembersih alat rumah tangga.

 

Itulah beberapa fungsi yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Jika dilihat berdasarkan fungsi yang telah disebutkan banyak sekali penerapannya dalam sehari-hari. Memungkinkan setiap pekerjaan pun dapat diatasi dengan bahan kimia tersebut.

 

Penggunaan Bahan Kimia Sintetik Dalam Makanan

 

Tidak bisa dipungkiri, penggunaan bahan kimia selama ini banyak sekali dijumpai dalam makanan sehari-hari. Terlebih lagi pada makanan instan yang banyak dijual dan dikonsumsi saat ini. Berikut beberapa contoh bahan kimia berdasarkan fungsinya yang bisa ditemukan yaitu:

 

Penyedap Rasa

 

Pemakaian bahan kimia pertama yang terdapat dalam makanan adalah penyedap rasa. Jika selama ini penyedap rasa hanya berasal dari garam atau gula, kini bahan sintetik pun dipakai menjadi penyedap rasa tambahan. Memungkinkan pilihan untuk penyedap pun semakin bertambah.

 

Pada umumnya penyedap rasa sintetik yang banyak digunakan yaitu, MSG, guanilat, vetsin atau pun asam inosinat. Bahan penyedap yang sebelumnya telah disebutkan pun sangat mudah didapatkan. Mengingat kebutuhan akan penyedap rasa sangat lah penting pada sebuah makanan.

 

Baca Juga :  Bahan Kimia Oksidator


Pengawet


Selanjutnya, fungsi bahan kimia adalah sebagai pengawet yang dapat membuat makanan menjadi tahan lama. Pada umumnya fungsi ini dibutuhkan dalam industri makanan. Contoh pengawet yang tersedia di pasaran adalah boraks, profil, asam cuka dan banyak lainnya. 


Berdasarkan bahan pengawet yang sebelumnya telah disebutkan, boraks lah yang paling banyak dicari. Pasalnya pemakaian bahan kimia yang satu ini dapat membuat tekstur makanan menjadi kenyal dan keras. Namun perlu diingat, bahan ini banyak termasuk pengawet paling berbahaya untuk tubuh.


Pewarna


Bahan yang dapat memberikan tampilan warna makanan menjadi lebih hidup dan menarik bisa dihasilkan dari sebuah pewarna. Hal ini dikarenakan adanya bahan sintetik seperti biru, hijau dan coklat yang terdapat di dalamnya. Fungsi pewarnaan ini biasanya dipakai oleh pedagang makanan.


Hampir serupa dengan pemanis buatan yang dimasukkan ke dalam makanan, pewarna juga tidak baik untuk tubuh. Terlebih lagi terus-terusan dimasukan ke dalam tubuh dengan mengkonsumsinya. Memungkinkan penyakit berbahaya bisa menyerang seseorang.


Pemanis


Untuk dapat menekan biaya produksi, setiap pengusaha makanan biasanya akan melakukan siasat dengan menggunakan pemanis. Membuat jumlah makanan dalam jumlah yang besar bisa memakai pemanis buatan dengan harga murah. Contoh bahan sintetik dalam makanan di antaranya yaitu sorbitan, kalium dan sakarin.


Bahan sintetik yang telah disebutkan sebelumnya merupakan bahan pemanis yang berbahaya untuk kesehatan tubuh. Apalagi jika bahan-bahan tersebut dikonsumsi dalam jumlah banyak. Memungkinkan kerusakan pada tubuh serta kesehatan pun terganggu.


Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari


Bahan alami yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari saja tidak cukup, sehingga membutuhkan bahan kimia lainnya. Namun dalam kehidupan yang sifatnya umum seperti non makanan. Berikut bahan sintetik yang dapat dimanfaatkan diantaranya yaitu:

 

Pemutih

 

Bahan sintetik pertama yang dapat dimanfaatkan adalah pemutih. Biasanya pemutih yang paling banyak dipakai adalah pemutih kulit yang berasal dari bahan aluminium sterat. Untuk bahan pemutih kulit ini sayang nya memakai bahan merkuri sehingga berbahaya untuk kesehatan kulit.

 

Pewangi

 

Selanjutnya bahan sintetik yang banyak dimanfaatkan dalam keseharian adalah pewangi. Jika pada umumnya pewangi dihasilkan dari alam seperti ekstrak mawar, lavender serta lemon. Namun kini pewangi bisa ditemukan pada bahan sintetik yang dianggap lebih murah dan hemat.

 

Pembasmi Serangga

 

Terakhir bahan sintetik yang bisa ditemukan adalah pembasmi serangga yang sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari. Contoh bahan kimia yang sering digunakan adalah allethrin, transflutrin, diazinon dan lainnya. Untuk pertanian sendiri, bahan sintetik yang dipakai biasanya adalah pestisida.

 

Itulah beberapa bahan sintetik yang dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Sangat banyak bukan fungsinya dalam melengkapi setiap kebutuhan manusia? Oleh sebab itu banyak pengguna yang kecanduan memakai hasil dari bahan tersebut.

 

Baca Juga :  Kenali 6 APD di laboratorium yang Perlu Diketahui Sekarang!

 

Demikianlah penjelasan tentang bahan kimia sintetik yang dapat diketahui dan dipahami. Berdasarkan penjelasan diatas terlihat bahwa bahan sintetik dapat dipakai dalam makanan dan non makanan. Membuat kebutuhan manusia pun bisa terpenuhi.

Selasa, 20 Juni 2023

Air Suling adalah Air yang Kaya akan Manfaat, Simak Penjelasannya

Air Suling adalah Air yang Kaya akan Manfaat, Simak Penjelasannya

air suling adalah

Labmutu.com - Saat ini jenis air sudah ada banyak. Jika tidak lagi merebus air untuk minum, umumnya akan dipakai air suling. Mungkin masih banyak pihak yang belum tahu apa itu air suling dan segala seluk beluknya. Sebenarnya, air suling adalah golongan air yang sering ditemui masyarakat.


Biasanya, air ini akan dipakai dalam produk air kemasan yang dijual di pasaran. Bagi yang belum tahu seluk-beluk air ini secara menyeluruh, maka harus tahu dulu detail penjelasannya. Untuk mengetahuinya, simak detail uraian yang akan diberikan di bawah ini:


Sekilas Tentang Air Suling


Jika dilihat dari definisinya, air suling adalah air yang tidak direbus, namun melalui proses penyulingan untuk menghilangkan berbagai zat berbahayanya. Dengan proses penyulingan ini, nantinya air suling bisa lebih sehat dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan.


Pada penerapannya, air suling ini dikenal juga dengan nama air distilasi. Setelah proses penyulingan dilakukan, maka air menjadi lebih bersih dan bebas dari ion negatif, kuman, bakteri, dan berbagai zat lainnya. Oleh sebab itu, air ini akan sangat aman untuk dijadikan air minum.


Jika proses penyulingan selesai dilakukan, maka air suling akan memiliki pH normal dan akan memenuhi standar. Oleh sebab itu, banyak sekali fungsi lain yang membuat air suling ini menjadi golongan yang krusial untuk berbagai hal.


Lalu bagaimana cara membuat air suling? Untuk menghasilkan air suling, maka diperlukan proses pendidihan air. Saat proses penguapan terjadi, maka akan ada uap yang dihasilkan. Nantinya, uap tersebut akan ditampung dan akan dikondensasikan menjadi air lagi sehingga muncullah air suling.


Kelebihan Air Suling


Selain informasi di atas, penting juga untuk tahu apa saja kelebihan dari pemanfaatan air suling. Mungkin belum banyak yang tahu mengenai apa saja kelebihan dari air ini secara mendalam. Padahal, informasi tentang kelebihan ini sangatlah krusial untuk diketahui.


Jika paham apa saja kelebihan airnya, maka pemanfaatannya akan semakin yakin. Dengan demikian, pihak-pihak yang memanfaatkan air ini akan mendapat banyak keuntungannya secara menyeluruh. Untuk itu, simak beberapa daftar kelebihan yang ada di bagian bawah ini:


Bisa Memberikan Kesehatan Pencernaan


Dengan mengkonsumsi air suling, maka pencernaan akan semakin sehat. Hal ini sudah disebutkan oleh para ahli kesehatan. Apabila air suling dikonsumsi secara berkala, maka ginjal akan semakin sehat dan tidak akan memburuk serta terhindar dari penyakit.


Mineral yang ada dalam sel akan dibuang oleh air suling secara menyeluruh. Dengan demikian, penyakit seperti batu empedu bisa dihindari dan tidak akan mempengaruhi pencernaan. Oleh sebab itu, pemanfaatan air ini sangat disarankan dan bisa dijadikan pilihan.

 

Baca Juga :  7 Alat Sterilisasi Di Laboratorium yang Wajib Ada di Lab


Menyehatkan Tulang


Ada sebuah studi yang mengatakan bahkan air suling mampu menyehatkan sendi dan tulang. Jadi, endapan mineral yang ada dalam persendian bisa hilang dengan mengkonsumsi air suling ini secara berkala. Penyakit seperti arthritis juga bisa dihindari dengan baik.


Tidak Mengandung Zat Kimia


Biasanya, air yang asalnya dari sumur atau keran akan memiliki klorin dan fluoride sebagai kandungan utamanya. Padahal, dua kandungan ini sangat berbahaya jika terkontaminasi dalam tubuh. Meski tidak disadari oleh penggunanya, namun akan terasa efeknya di masa mendatang.  air suling adalah air yang dapat menyehatkan tubuh dan badan, 


Lalu bagaimana dengan air suling? Jika mulai mengkonsumsi air suling, maka tubuh tidak akan terkontaminasi dua zat tersebut. Hal ini dikarenakan selama proses penyulingannya terjadi, dua zat itu sudah dibersihkan. Oleh sebab itu, air ini bisa dijadikan pilihan yang baik.


Kegunaan Air Suling


Karena air suling adalah golongan air yang memberikan banyak sekali kelebihan, tidak heran jika air ini menjadi golongan air yang banyak difungsikan. Bukan hanya sebagai air minum, air ini juga dipakai untuk berbagai aspek lain di berbagai bidang.


Bagi yang masih belum tahu apa saja kegunaannya maka harus paham dengan segala rinciannya. Dengan mengetahui rincian ini, maka akan semakin paham kapan air suling bisa dimanfaatkan. Untuk lebih jelasnya, simak daftar rincian berikut ini:


  • Untuk dimanfaatkan di laboratorium dan fasilitas medis karena memiliki pH yang normal.
  • Dimanfaatkan untuk membuat makanan bayi yang lebih sehat.
  • Biasanya difungsikan dalam program diet karena kadar sodium airnya sangatlah rendah.
  • Untuk mencetak foto agar hasil dan kualitasnya menjadi semakin baik.
  • Dipakai dalam proses perawatan kulit.
  • Untuk memberikan nutrisi pada tanaman agar lebih segar

Semua fungsi dan kegunaan air suling di atas tentunya sangatlah luas. Banyak bidang yang membutuhkan air ini secara menyeluruh karena kualitas airnya yang baik. Aspek ini tentu sangat penting untuk dipahami agar proses pemanfaatannya lebih menyeluruh.


Semua penjelasan di atas tentunya bisa dijadikan sumber referensi lainnya. Sesuai dengan penjelasan yang sudah diberikan, air suling adalah golongan air yang memberikan banyak manfaat. Oleh sebab itu, jangan sepelekan air ini karena akan pas untuk dimanfaatkan.

Selasa, 13 Juni 2023

Apa Saja Prinsip Kromatografi Gas? Untuk Lebih Jelasnya, Simak Uraian Dibawah Ini!

Apa Saja Prinsip Kromatografi Gas? Untuk Lebih Jelasnya, Simak Uraian Dibawah Ini!


Labmutu.com - Pada sebuah laboratorium, akan ada alat yang bernama kromatografi gas yang fungsinya sangat krusial. Untuk memanfaatkannya, maka laboran harus mengikuti segala prinsip yang ada. Hal ini dikarenakan prinsip kromatografi gas akan memberikan dampak besar pada hasilnya.


Namun bukan hanya informasi tentang prinsipnya, akan diberikan pula informasi lain yang berkaitan dengan kromatografi gas ini. Apabila semua informasinya bisa dipahami dengan baik, maka proses pemanfaatannya akan jauh lebih mudah. untuk lebih jelasnya, simak rincian berikut ini:


Pengertian Kromatografi Gas


GC atau yang biasa dinamai dengan kromatografi gas adalah sebuah proses pemisahan golongan campuran dengan suatu proses tertentu. Nantinya, hasil dari proses pencampuran ini bisa dimanfaatkan untuk proses pengujian atau sebuah penelitian khusus.


Baik itu zat padat, cair, dan bahkan gas bisa memanfaatkan proses yang satu ini. Namun, penyelesaian prosesnya akan sangat bergantung pada redistribusi komponennya. Oleh sebab itu, prosesnya tidak bisa sembarangan dan harus disesuaikan dengan prinsip kerjanya.


Pada semua laboratorium, alat ini juga difungsikan untuk mendeteksi apa saja struktur molekul dari senyawa yang sedang diuji. Karena fungsi inilah, kromatografi gas masuk golongan alat yang sangat penting dan krusial untuk dihadirkan dalam laboratorium.


Komponen Kromatografi Gas


Bagi yang akan memanfaatkan alat ini, maka harus tahu juga akan saja komponen yang dirangkai dalam alatnya. Aspek ini penting untuk dipahami agar tahu apa saja yang menjadi kelengkapan dasar sebelum alat dimanfaatkan untuk penyelesaian prosesnya.


Setidaknya ada empat golongan komponen utama yang merangkai kromatografi gas. Penasaran apa saja komponen dan bagaimana penjelasannya? Untuk mengetahui aspek tersebut, simak detail penjelasan di bawah ini secara mendetail:


  • Gas pembawa: adalah golongan gas yang berfungsi untuk membawa zat atau molekul yang dipisahkan dalam alat.
  • Injeksi sampel: adalah golongan alat yang berguna untuk mengarahkan sampel ke dalam ruang khusus untuk dilakukan proses pemisahan.
  • Oven kolom: adalah media untuk melakukan kontrol suhu agar pekerjaan alat bisa diselesaikan dengan tepat.
  • Detektor: adalah bagian yang berguna untuk memberikan deteksi dari program yang sedang berjalan.

Prinsip dari Kromatografi Gas



Setelah mengetahui sekilas informasi pengertian di atas, maka penting juga untuk tahu apa saja prinsip kromatografi gas dan rincian informasinya. Aspek ini memang sangat krusial dan harus dipahami sejak awal sebelum proses pemanfaatannya dilakukan.
 


Jika dirinci, akan ada empat prinsip utama yang harus diketahui oleh pihak-pihak yang akan berkaitan dengan alat ini. Penasaran apa saja alat yang bisa dipakai dan difungsikan? Untuk lebih jelasnya, simak detail uraian yang ada di bagian bawah ini secara menyeluruh:


Sampel atau Cuplikan



Prinsip pertama yang harus diketahui adalah cuplikan atau sampel. Nantinya, sampel ini akan diinjeksikan dan akan berubah menjadi gas. Kemudian, sampel ini akan masuk ke dalam tempat khusus dan kemudian akan dipisah menjadi beberapa bagian berbeda.


Apabila proses pemisahan telah dilakukan, maka akan didapat hasil yang akan ditahan dalam kolom tertentu. Nantinya, sampel ini akan memberikan waktu yang berbeda-beda dan disesuaikan untuk setiap golongannya. Prinsip yang satu ini tentunya harus dipahami dengan baik.


Interface



Kemudian untuk prinsip kromatografi gas kedua adalah interface. Aspek prinsip yang satu ini tergolong sangat krusial dan harus dipertimbangkan dengan baik. Sedangkan tujuannya adalah untuk membersihkan zat berupa gas pembawa tanpa harus membersihkan analit.


Spektrometri Massa



Kemudian untuk golongan ketiga, ada spektrometri massa. Pada bagian ini, sampel akan diuapkan dalam keadaan vakum. Jika prosesnya selesai, maka hasil sampek akan diarahkan ke bagian ruang lainnya. Setelah itu, sampel akan dicampur dengan arus partikel tinggi.


Proses ini bertujuan untuk membuat sampel menjadi terpecah dan tidak akan bisa dipecah lagi. Hasil ini tentunya akan berguna untuk berbagai kebutuhan di dalam laboratorium. Oleh karenanya, prinsip spektrometri massa ini tidak bisa ditinggalkan.


Sistem Pengolahan Data



Setelah semua proses di atas diterapkan, maka kromatografi gas akan memanfaatkan sistem pengolahan data. Pada sistem ini, maka segala data yang dihasilkan akan diolah dan dilaporkan secara jelas. Dengan demikian, pihak-pihak yang membutuhkan hasilnya bisa segera memanfaatkannya.


Selain untuk memberikan hasil, sistem ini juga akan menyimpannya untuk waktu mendatang. Jadi hasil penelitian atau eksperimennya masih akan terjaga. Data-data yang diberikan tentu sudah akurat dan sudah jelas tanpa ada bagian yang salah.


Daftar prinsip kromatografi gas di atas memang sangat penting untuk dipahami. Apabila semua bagiannya sudah dipahami dengan baik, maka segala proses pemanfaatannya akan jauh lebih mudah untuk dilakukan. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk memahami segala informasi acuan di atas.

Sabtu, 10 Juni 2023

8 Prinsip Manajemen Risiko ISO 31000 Terbaru

8 Prinsip Manajemen Risiko ISO 31000 Terbaru

prinsip manajemen risiko
 

Labmutu.com - International Organization for Standardization sudah memiliki prinsip untuk manajemen risiko terbaru. Dengan adanya komponen ini, maka perusahaan bisa memanfaatkannya untuk mengurangi risiko kerugian yang mungkin terjadi. Lalu, apa saja prinsip manajemen risiko ISO 31000 yang harus diketahui?


Jika dirinci, prinsip ini akan terdiri dari delapan poin utama. Agar nantinya perusahaan bisa memanfaatkannya secara menyeluruh, maka setiap komponennya harus diketahui dan dipahami dengan baik. Untuk lebih jelasnya, simak uraian lengkap yang ada di bawah ini:


Terstruktur dan Komprehensif


Saat akan menerapkan sistem manajemen risiko dengan baik dalam perusahaan, maka segala tahapan atau proses yang akan difungsikan harus terstruktur. Apabila segala prosesnya sudah terencana dengan terstruktur dan jelas, maka segala tahapannya bisa dipantau dengan mudah.


Hasil yang didapat juga bisa dirinci dengan baik dan bisa dibandingkan dengan mendetail. Hal ini tentunya akan memudahkan perusahaan untuk mulai mendapatkan hasil yang terkonsep lengkap untuk mengurangi segala kemungkinan resikonya. Aspek ini tentunya tidak bisa dilewatkan begitu saja.


Prinsip yang satu ini memang tidak bisa disepelekan. Jika tahapan dari penerapan manajemen risiko tidak dijalankan secara terstruktur, maka nantinya bisa memberikan hasil yang asal-asalan dan tidak akurat untuk perusahaan. Dengan demikian, pihak perusahaan akan kesulitan menentukan hasilnya.


Terintegrasi


Prinsip manajemen risiko ISO 31000 yang kedua adalah terintegrasi. Dengan penerapan prinsip ini, maka perusahaan harus mengaitkan segala bidang kerja di perusahaan dengan manajemen risiko. Jadi jangan sampai ada satu bidang yang terlupakan atau tidak dihubungkan dengan manajemen risiko.


Apabila proses ini diterapkan, maka perusahaan akan lebih mudah melakukan identifikasi terhadap segala permasalahan yang mungkin terjadi di perusahaan. Selain itu, perusahaan juga bisa menunjang kinerja-kinerja tiap bidang untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan secara jelas.


Sedangkan jika setiap bidang tidak diintegrasikan dengan manajemen risiko, maka nantinya perusahaan akan mendapat dampak yang besar. Apabila salah satu bidang tidak diintegrasikan dengan manajemen risiko, maka akan sulit dilakukan pengidentifikasian risiko-risikonya.

 

Baca Juga :  8 Prinsip Manajemen Mutu Sesuai Standar ISO yang Perlu Dipelajari


Inklusif


Maksud dari prinsip inklusif ini adalah dengan memasukkan pandangan-pandangan kritis dari setiap petinggi perusahaan. Aspek ini memang sangat krusial untuk diterapkan agar bisa menjadi pertimbangan lainnya. Oleh sebab itu, pandangan dari pemangku kepentingan perusahaan juga sangat penting.


Nantinya, setiap pandangan dari tiap petinggi perusahaan juga akan dijadikan salah satu pertimbangan untuk menentukan perumusan kebijakan manajemen risiko perusahaan. Semakin rinci pandangan yang diberikan, maka proses pertimbangannya akan jauh lebih mudah namun tetap kompleks.


Dapat Disesuaikan


Konsep prinsip manajemen risiko ISO 31000 lainnya adalah tentang fleksibilitas. Semakin fleksibel manajemen risiko yang dibuat, maka akan semakin mudah perusahaan menerapkannya. Oleh sebab itu, proses pembuatannya harus dipertimbangkan dengan berbagai hal.


Jadi standar yang akan dibuat perusahaan harus mampu dimanfaatkan di segala lini perusahaan. Baik itu di lingkup internal maupun eksternal perusahaan. Tidak hanya itu, standar tersebut juga harus disesuaikan dengan waktu saat ini atau waktu di tahun-tahun ke depan.


Informasi Terbaik yang Tersedia


Kemudian untuk prinsip lainnya adalah harus memberikan informasi terbaik yang bisa disediakan. Saat standar dibuat, maka perusahaan harus mampu memberikan data valid dari waktu dulu, saat ini, hingga target dan perencanaan untuk masa mendatang secara menyeluruh.


Semakin lengkap aspek ini diberikan, maka perusahaan bisa segera menyerahkannya kepada para petinggi untuk dijadikan dasar acuan untuk menjalankan perusahaan. Oleh karenanya, aspek ini tidak boleh dilewatkan atau disepelekan begitu saja.


Dinamis


Saat ini, perubahan tentunya tidak bisa dihindari dan bisa kapan saja terjadi. Untuk menanggulangi perubahan yang semakin pesat ini, maka proses pembuatan sistem manajemen risiko juga harus mempertimbangkan unsur dinamis. Jadi jika terjadi perubahan mendadak pada perusahaan, sistemnya masih bisa dipakai.


Aspek ini akan sangat memudahkan perusahaan karena tidak harus melakukan perumusan sistem secara berulang jika sedang terjadi perubahan. Dengan demikian, perusahaan bisa mendapatkan efektivitas tinggi dan tidak harus membuang lebih banyak tenaga, waktu, hingga biaya.


Peningkatan Berkelanjutan


Sistem manajemen risiko yang dibuat perusahaan juga harus bisa ditingkatkan secara berkelanjutan untuk waktu mendatang. Aspek ini juga sangat penting untuk diperhatikan agar pihak perusahaan lebih mudah dalam menerapkannya secara langsung.


Apabila nantinya peningkatan dilakukan, maka standar baru sudah dibuat untuk menyesuaikan dengan kondisi terbaru. Oleh sebab itu, pembuatan standar ini harus dipertimbangkan dengan matang untuk setiap komponen terpentingnya.


Baca Juga :  Memahami K3 Laboratorium Kimia untuk Terhindar dari Bahaya


Faktor Manusia dan Budaya


Pekerjaan di perusahaan tidak akan terlepas dari adanya faktor manusia dan budaya. Oleh karenanya, sistem yang dibuat juga harus mengedepankan faktor-faktor ini untuk dipertimbangkan dengan baik. Jika hal ini dilakukan, maka perusahaan bisa menyusun sistem yang lebih berguna.


Demikianlah delapan prinsip manajemen risiko ISO 31000 yang harus dipahami dan diterapkan secara menyeluruh. Apabila semua aspek ini sudah dipahami dengan baik, maka perusahaan bisa langsung memanfaatkannya tanpa ada bagian yang terlewat untuk mengurangi kemungkinan resiko kerugian.

Kamis, 08 Juni 2023

Contoh Bahan Kimia Oksidator dan Dampaknya

Contoh Bahan Kimia Oksidator dan Dampaknya

Contoh Bahan Kimia Oksidator

Labmutu.com - Sewaktu masa sekolah pernah belajar mata pelajaran kimia yang menyinggung sejumlah bahan kimia. Salah satunya yaitu bahan kimia oksidator yang meliputi beberapa bahan. Mulai dari bahan bernama fluorin sampai dengan bahan yang mempunyai nama iodin.

 

Singkatnya yang dimaksud dengan bahan kimia yang bersifat oksidator merupakan bahan kimia yang memiliki fungsi sebagai pengoksidasi pada suatu reaksi. Hal tersebut bisa terjadi lantaran adanya perpindahan ataupun hilangnya muatan elektron. Pembahasan selebihnya seperti berikut:

 

Contoh Bahan Kimia Oksidator

 

Secara umum bisa dikatakan bahwa contoh bahan kimia oksidator ini tergolong cukup banyak. Meskipun bahan tersebut tidak terdapat pada alam secara bebas. Untuk itu jika orang yang ingin memperoleh bahan kimia ini dalam bentuk murni maka perlu melakukan beberapa proses.

 

Dimana proses yang dimaksud dimulai dengan proses elektrolisis. Istilah ini bisa dipahami sebagai proses melakukan oksidasi pada senyawa bernama halida. Daftar contoh bahan kimia yang bersifat oksidator adalah sebagai berikut:

 

Fluorin

 

Daftar pertama untuk jenis bahan kimia oksidator yakni ada nama fluorin. Bahan kimia satu ini termasuk dalam kategori senyawa golongan VIIA. Umumnya senyawa yang ada pada golongan ini sering dikenal dengan sebutan golongan halogen.

 

Senyawa halogen ini terdiri dari beberapa bahan kimia seperti fluorin, kemudian, klorin, bromin, lalu iodin, serta astatin. Perlu diketahui bahwa senyawa dengan nama astatin ini tidak termasuk dalam kategori senyawa oksidator. Pasalnya astatin masuk dalam senyawa radioaktif.

 

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa fluorine menjadi bahan kimia yang bersifat oksidator terkuat. Proses elektrolisis yang dilakukan pada senyawa fluorin ini harus ditempatkan pada wadah yang bahannya dibuat dari baja.

 

Klorin

 

Daftar selanjutnya untuk bahan kimia oksidator ada nama dari senyawa klorin. Perlu diketahui bahwa senyawa satu ini masuk dalam golongan VIIA yang mempunyai warna hijau. Pada alam senyawa ini tidak terdapat secara bebas melainkan hadir berbentuk gabungan dari NaCl.

 

Bisa juga hadir berbentuk senyawa mineral contohnya seperti silvit maupun kamalit. Bisa dikatakan bahwa klorin ini adalah suatu senyawa yang hadir dalam bentuk gas dengan warna hijau kekuningan. Bau yang dimiliki cukup menyengat serta bersifat racun jika terkena tubuh secara langsung.

 

Bromin

 

Senyawa ini tergolong dalam unsur halogen yang mempunyai warna merah cenderung gelap. Sifatnya adalah korosif jika hadir dalam bentuk larutan. Senyawa bernama bromin ini diketahui mempunyai tingkat kekentalan uang tergolong tinggi.

 

Terlebih ketika dilakukan perbandingan dengan air. Adapun fungsi yang dimiliki oleh senyawa ini yaitu untuk kebutuhan dalam dunia kedokteran sampai dengan untuk kebutuhan pemurnian air.

 

Iodin

 

Sejumlah orang menyebut senyawa satu ini dengan kata yodium. Busa dikatakan bahwa senyawa ini keberadaannya cukup berlimpah di tanah, udara maupun air. Terlebih yaitu pada air laut. Senyawa yodium ini ternyata perannya cukup penting bagi metabolisme tubuh manusia.

 

Satu diantaranya yaitu untuk kebutuhan kelenjar tiroid. Dimana kelenjar tiroid uni tergolong gampang membesar ataupun bengkak ketika kekurangan zat yodium ini. Hal sebaliknya juga berlaku, yaitu ketika jumlah iodin terlalu banyak maka bisa menyebabkan overdosis.

 

Baca Juga : Begini Cara Penanganan Bahan Kimia Beracun Dan Berbahaya

 

Dampak Bahan Kimia Oksidator

 

Penting untuk diketahui bahwa bahan kimia yang bersifat oksidator ini mempunyai sejumlah dampak bagi kehidupan. Mulai dari dampak lingkungan sampai dengan dampak kesehatan. Lenkh jauhnya bisa disimak dalam uraian berikut:

 

Fluorin

 

Jika dilihat dari dampak lingkungan yang dimiliki. Senyawa fluorin dampaknya cukup bagus untuk kebutuhan tanaman supaya bisa tumbuh subur. Tentunya hal ini harus pas dengan dosis yang diperlukan.

 

Akan tetapi ketika dosis yang digunakan terlalu banyak maka bisa menimbulkan terjadinya pada jumlah panen yang berkurang atau sedikit. Serta jika dosis terlalu sedikit bisa berdampak pada nutrisi yang kurang pada tumbuhan dan perkembangannya juga bisa terhambat.

 

Klorin

 

Jika dilihat dari sisi lingkungan, senyawa ini memiliki kandungan air laut. Hingga daratan yang memiliki wilayah yang ada di pinggir pantai bisa dibilang jumlah kloridanya cukup tinggi. Dari sisi kesehatan senyawa yang memiliki bentuk gas hingga gampang terhirup. Bahaya maupun tidak tergantung dengan durasi.

 

Bromin

 

Untuk kebutuhan lingkungan, senyawa bromin ini secara luas dikenal sebagai senyawa insektisida. Fungsinya yaitu bisa membantu para petani untuk menghilangkan beragam serangga yang menyerang tanaman dalam kadar yang pas.

 

Lantaran dampaknya mampu membunuh serangga. Maka dari sisi kesehatan senyawa ini cukup berbahaya lantaran juga mampu membunuh mamalia. Tidak terkecuali bagi manusia itu sendiri.

 

Baca Juga : Dampak Pestisida Bagi Lingkungan dan Bahayanya

 

Iodin

 

Dari segi lingkungan senyawa ini dikenal memiliki sifat radioaktif. Terlebih jika terjadi reaksi antara plutonium dengan uranium. Untuk segi kesehatan senyawa ini diketahui bahan utama dari hormone yang asalnya dari kelenjar tiroid. Perannya cukup penting bagi metabolisme tubuh.

 

Demikian sekilas pembahasan terkait bahan kimia oksidator yang perlu diketahui. Ternyata beberapa bahan kimia yang disebutkan di atas memiliki dampak bagi kehidupan. Baik dari segi kesehatan maupun lingkungan sehingga perlu dipakai pada dosis yang pas.

Selasa, 06 Juni 2023

8 Prinsip Manajemen Mutu Sesuai Standar ISO yang Perlu Dipelajari

8 Prinsip Manajemen Mutu Sesuai Standar ISO yang Perlu Dipelajari

Prinsip Manajemen Mutu

 

Labmutu.com - Penerapan prinsip manajemen mutu menjadi dasar dalam menentukan apakah organisasi dapat berjalan sesuai target. Sistem manajemen juga berperan penting dalam melakukan quality control untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Berikut prinsip-prinsip manajemen yang perlu diketahui untuk menjalankan organisasi dengan efektif:


Kepemimpinan

 

Pada sebuah organisasi atau perusahaan, peran pemimpin sangat penting. Sebab kecakapan seorang pemimpin dapat mempengaruhi keberhasilan dan potensi sumber daya yang ada. Beberapa tindakan yang perlu dilakukan sesuai dengan prinsip manajemen mutu dalam aspek kepemimpinan bisa dilihat dalam poin-poin berikut:

 

  • Menentukan visi yang pasti terhadap masa depan perusahaan atau organisasi.
  • Meneliti kebutuhan seluruh pihak yang terkait, meliputi karyawan, pemodal, pemasok, pemilik, pelanggan, dan masyarakat menyeluruh.
  • Membentuk pelatihan khusus yang mampu meningkatkan kompetensi para karyawan.
  • Memilih sumber daya yang diperlukan agar perusahaan berjalan dengan baik, termasuk sumber daya manusia.
  • Menentukan target serta tujuan yang jelas.

 

Fokus Untuk Pelanggan

 

Berhasil tidaknya perusahaan sangat berkaitan dengan adanya pelanggan, sehingga kenyamanan pelanggan sangat penting diperhatikan. Sebisa mungkin perusahaan memantau seberapa jauh kepuasan pelanggan. Adapun beberapa tindakan yang dapat diterapkan terkait pelanggan sebagai berikut:

 

  • Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
  • Membuat tujuan organisasi yang selaras dengan harapan pelanggan.
  • Melakukan pengukuran kepuasan pelanggan menggunakan survey.
  • Menggunakan pendekatan yang seimbang dengan kepuasan pihak-pihak yang tertentu, misalnya karyawan, pemilik, pemodal, dan masyarakat lokal.
  • Mengkomunikasikan pentingnya pemenuhan pelanggan pada masing-masing tingkatan organisasi.

 

Pendekatan Proses

 

Dalam prinsip manajemen mutu ISO 9001:2008, hal yang terpenting bukanlah hasil melainkan proses. Ini berarti bahwa bila target tidak terpenuhi maka bukanlah sebuah masalah yang besar dan bisa dimaklumi selama masih dapat diperbaiki ke depannya. Untuk melakukan pendekatan proses, berikut beberapa tindakan yang perlu dilakukan:

 

  • Menentukan berbagai kegiatan yang harus ditempuh dalam upaya mencapai hasil yang ditargetkan.
  • Melakukan analisis serta mengukur kemampuan kegiatan utama dalam organisasi.
  • Menetapkan tanggung jawab dalam mengelola kegiatan utama dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
  • Melakukan evaluasi resiko atau dampak dari adanya kegiatan bagi pemasok, pelanggan, dan pihak-pihak yang terkait lainnya.
  • Fokus pada bahan-bahan, metode, serta sumber daya sebagai upaya meningkatkan kegiatan utama.

 

Keterlibatan Karyawan

 

Penetapan strategi dalam organisasi tidak akan berjalan efektif tanpa adanya keterlibatan karyawan. Itulah sebabnya, kontribusi dari karyawan dalam melaksanakan kewajibannya masing-masing sangat dibutuhkan untuk meraih keberhasilan sistem manajemen. Untuk menerapkan prinsip ini, berikut beberapa tindakan yang perlu dilakukan:

 

  • Menanamkan pemahaman pada setiap karyawan tentang peran penting dalam berorganisasi.
  • Memahami tugas serta tanggung jawab masing-masing karyawan.
  • Membangun peran aktif karyawan dalam meningkatkan kompetensi.
  • Memberikan kebebasan bagi seluruh karyawan untuk berbagi pengetahuan.
  • Mengidentifikasi apa saja yang menjadi hambatan bagi karyawan untuk melaksanakan pekerjaannya.
  • Melakukan identifikasi terkait proses antara setiap bagian dengan bagian yang lain.

 

Perbaikan Secara Berkala

 

Meski sudah berhasil mencapai tujuan, sebisa mungkin tidak lekas puas dengan hasil tersebut. Sebab, perbaikan yang berkesinambungan terus dibutuhkan agar mampu meningkatkan performa yang konsisten. Dalam prinsip manajemen mutu, beberapa hal yang dapat dikerjakan untuk melakukan perbaikan sebagai berikut:

 

  • Mengadakan rapat secara berkala dan membahas tinjauan manajemen.
  • Melakukan pemeriksaan secara berkala atau internal audit untuk memastikan kegiatan berjalan dengan efektif.


Baca Juga : Ternyata ISO 19011 Adalah Perangkat Lengkap Dalam Manajemen Audit!


Hubungan Dengan Pemasok

 

Mutu produk yang diberikan pihak ketiga sangat berpengaruh pada kualitas akhir produk. Itulah sebabnya, memantau kinerja pemasok termasuk dalam prinsip yang ditekannya. Hal yang bisa dilakukan dalam mewujudkan prinsip ini dapat dilihat sebagai berikut:

 

  • Menyeleksi dan mengevaluasi semua pemasok produk.
  • Menjalin hubungan dengan mempertimbangkan jangka panjang.

 

Pendekatan Faktual Pengambilan Keputusan

 

Untuk menentukan keputusan yang tepat, maka dibutuhkan pendekatan secara faktual. Dalam aktivitas ini, diperlukan analisis data serta pengumpulan informasi yang valid. Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan berdasarkan prinsip pendekatan faktual sebagai berikut:

 

  • Membuat manajemen data yang dapat diakses untuk setiap orang yang membutuhkannya.
  • Memastikan bila informasi maupun data yang tertulis akurat dan bisa dipastikan kebenarannya.
  • Hanya mengambil keputusan berdasarkan analisis faktual.
  • Melakukan analisis setiap informasi yang diterima dengan metode yang valid.

 

Pendekatan Sistem Pada Manajemen

 

Dalam sebuah organisasi, pendekatan sistem pada manajemen merupakan hal yang harus dilakukan. Kegiatan tersebut mencakup identifikasi, memahami, serta mengelola proses yang saling berkesinambungan agar mampu membawa kontribusi yang efektif. Pendekatan sistem bisa dilakukan melalui beberapa tindakan tersebut:

 

  • Menyelaraskan setiap proses yang muncul dalam organisasi.
  • Menata sistem sedemikian rupa agar mampu mencapai target melalui tahapan yang dinilai paling efisien.
  • Mempelajari keterkaitan antara masing-masing proses pada suatu sistem.
  • Memberikan edukasi tentang peran serta tanggung jawab dalam mencapai tujuan
  • Konsisten dalam meningkatkan sistem diimbangi dengan evaluasi.

 

Itulah prinsip manajemen mutu yang mengacu pada ketetapan ISO 9001:2008. Penerapan prinsip-prinsip di atas dalam suatu organisasi diharapkan mampu membantu meraih apa yang sudah menjadi tujuan bersama. Menjaga hubungan baik dalam manajemen mutu akan sangat membantu dalam pencapaian keberhasilan organisasi.

Minggu, 04 Juni 2023

Begini Cara Penanganan Bahan Kimia Beracun Dan Berbahaya

Begini Cara Penanganan Bahan Kimia Beracun Dan Berbahaya

Bahan Kimia Beracun dan berbahaya

 

Labmutu.com - Dalam dunia kimia tentunya keberadaan dari bahan yang memiliki sifat berbahaya sekaligus beracun bukan hal yang baru lagi. Untuk itulah perlu pemahaman mengenai cara penanganan bahan kimia beracun supaya tidak membahayakan orang ataupun lingkungan.

 

Meskipun dari sifat yang dimiliki yakni beracun, sejumlah bahan kimia tersebut memiliki manfaat bagi kebutuhan tertentu. Contoh kecilnya adalah seperti untuk dunia industri maupun untuk perusahaan tertentu. Pembahasan selebihnya adalah seperti berikut:

 

Sekilas Tentang Bahan Kimia Beracun

 

Sebelum membahas lebih tentang cara penanganan bahan kimia beracun yang ada. Maka gambaran umum tentang bahan kimia beracun penting diketahui. Dimana orang sering menyebut istilah bahan ini dengan nama B3.

 

Yang memiliki arti bahan kimia berbahaya dan beracun yang memang ada pengaturannya. Dengan begitu bagi pihak yang hendak melakukan pembuangan sisa bahan kimia beracun secara sembari itu dilarang dan bukan tidak mungkin memperoleh sanksi.

 

Bahan yang termasuk dalam kategori B3 ini mampu memicu kerusakan pada sejumlah aspek kehidupan. Diantaranya seperti merusak lingkungan, kemudian juga merusak kesehatan dan lainnya. Yang dimaksud dengan pengelolaan atau penanganan B3 ini bakal meliputi mendapatkan, mengangkut, mengedarkan, lalu menyimpan, memakai dan membuang.

 

Penanganan Bahan Kimia Beracun

 

Jika sudah mengetahui gambaran umum dari bahan kimia beracun. Maka selanjutnya perlu paham juga akan cara penanganan bahan kimia beracun supaya tidak membahayakan lingkungan sekitar. Adapun daftar penanganan yang dimaksud seperti berikut:

 

Pengadaan

 

Bentuk penanganan pertama dari bahan kimia beracun yaitu bagian pengadaan yang memang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Dimana pihak perusahaan atau organisasi harus menerapkan sejumlah hal sebagaimana yang sudah ditetapkan seperti berikut:

 

  • Langkah pertama yaitu pihak yang bersangkutan perlu membuat LDKB atau bisa juga MSDS.
  • Menyertakan simbol maupun label B3 tergantung dengan bahan tersebut.
  • Mencantumkan sertifikat yang diberikan nama CoA yang dipakai untuk mengetahui sejumlah komposisi yang dipakai atas dasar klasifikasi. 


Penggunaan

 

Tidak jauh berbeda dari proses pengadaan yang memang memerlukan sejumlah hal. Maka dalam proses penggunaan dari bahan kimia beracun ini juga diharuskan pas dengan apa yang tertera dalam aturan. Setidaknya untuk menggunakan bahan kimia beracun ini harus memperhatikan hal berikut:

 

  • Pertama harus menggunakan pelindung berupa APD yang sesuai.
  • Dilengkapi dengan sejumlah alat darurat seperti APAR, P3K dan lainnya.
  • Kondisi kerja serta lingkungan telah diberikan pernyataan aman oleh pihak yang bersangkutan.
  • Pihak yang bakal menggunakan bahan kimia beracun harus paham akan penanggulangan jika bahan tersebut tumpah.
  • Jika proses yang memakai bahan kimia beracun telah usai maka alat serta lingkungan harus dibersihkan seperti semula.
  • Limbah sisa bahan kimia beracun harus dibuang pada tempat yang khusus.
  • Jika terjadi kecelakaan maka bisa dipakaikan alat  P3K oleh petugas.
  • Ketika memerlukan penanganan lebih lanjut maka bisa dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.

 

Pemindahan dan Pengangkutan

 

Bentuk penanganan lain dari bahan kimia beracun yaitu dengan proses pemindahan. Tentunya dalam proses pengangkutan bahan kimia beracun tersebut harus dijalankan sebagaimana ketentuan khusus seperti berikut:

 

  • Pada tiap proses pengangkutan harus menyertakan LDKB atau bisa juga MSDS.
  • Pihak yang bertugas harus mengetahui sekaligus paham akan resiko, cara pencegahan maupun bentuk penanganannya.
  • Memakai alat transportasi yang pas dan sesuai.
  • Pastikan bahwa bahan kimia beracun yang diangkut atau dipindahkan tak sedang bocor.
  • Harus dipasang rambu-rambu atau simbol tergantung dengan jenis bahan kimianya.
  • Menghindari tindakan yang beresiko tidak aman seperti merokok dan lainnya.
  • Jika terjadi kecelakaan maka harus segera melaporkan.

 

Penyimpanan

 

Untuk proses penyimpanan ini pihak petugas harus melakukannya sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan. Adapun daftar ketentuan yang dimaksud yaitu seperti berikut:

 

  • Pertama tempat penyimpanan harus memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan. Contohnya seperti ruang terjaga, bebas gangguan dan lainnya.
  • Tata letak serta pengaturan harus memperhatikan sejumlah hal yang meliputi penyusunan tidak melebihi kapasitas, dipisahkan atas dasar reaktivitas dan lainnya.
  • Menjalankan program housekeeping dengan cara periodik.
  • Tempat penyimpanan bahan kimia beracun harus dilengkapi dengan sejumlah hal seperti sistem tanggap darurat, prosedur penanganan dan lainnya.

 

Pembuangan

 

Sebagaimana yang banyak diketahui bahwa bahan kimia beracun yang telah dipakai dan ternyata sisa atau berbekas. Maka limbah tersebut tidak bisa dibuang dengan cara sembarangan. Pasalnya pembuangan ini pun memiliki beberapa anjuran seperti berikut:

 

  • Harus membuat instruksi kerja dengan spesifik.
  • Mencatat pembuangan bahan kimia beracun.
  • Limbah bahan kimia beracun dikumpulkan dalam tempat khusus kemudian diberikan tanda.
  • Proses pembuangan harus memperhatikan sejumlah hal seperti karakteristik dari limbah itu sendiri.
  • Terakhir pastikan bahwa kemasan limbah sudah dipasangi simbol sebagaimana jenis bahan kimia tersebut.

 

Itu tadi sekilas pembahasan mengenai cara penanganan bahan kimia beracun yang perlu diketahui. Dengan paham akan sejumlah penanganan tersebut, maka pihak yang bertugas bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal dan tak sembarangan. Mengingat bahan kimia beracun cukup berbahaya.

Jumat, 02 Juni 2023

5 Skill yang Harus Dimiliki Quality Control Perusahaan

5 Skill yang Harus Dimiliki Quality Control Perusahaan

Skill Yang Dimiliki Quality Control

 

Labmutu - Posisi quality control saat ini banyak dibutuhkan perusahaan-perusahaan guna menentukan standar dan melakukan pengecekannya. Jika tertarik untuk bekerja di posisi ini, maka ada skill yang harus dimiliki quality control sejak awal. 


Aspek ini penting agar pihak perusahaan bisa mempertimbangkan penerimaannya sebagai karyawan. Setidaknya ada lima skill berbeda yang harus dimiliki sebelum mendaftar pada posisi ini. 


Selain diberikan daftarnya, akan diberikan pula rincian pembahasannya dengan jelas. Oleh sebab itu, pahami detail yang ada di bawah ini untuk mengetahui rincian lengkapnya:


Paham Standar Perusahaan

 

Setiap perusahaan pasti memiliki standar khusus untuk kualitas setiap produknya. Aspek ini tentunya tidak akan pernah hilang selama suatu perusahaan masih memproduksi barang untuk diperdagangkan. sebagai quality control, standar ini harus dipahami dan bukan hanya dihafal.

 

Jika hanya dihafal, maka quality control tidak akan bisa mengidentifikasi perbedaan atau masalah lainnya. setiap standar harus dipahami dengan baik bahkan sampai dengan bagaimana implementasinya secara langsung. Dengan demikian, QC tidak akan melewatkan kecacatan satupun.

 

Untuk memahami standar ini dengan baik tentunya dibutuhkan waktu yang lama dan tidak khusus untuk mode instan. Hal ini dikarenakan standar perusahaan pastinya akan rumit mengingat harus menghasilkan produk berkualitas setiap saat. Namun jika diterapkan secara berkala, maka proses pemahaman akan lebih cepat.

 

Teliti dan Paham Detail

 

Ketelitian tentunya bisa dijadikan skill utama yang harus dimiliki quality control. Apabila berbicara tentang kualitas suatu produk, maka setiap barang yang dihasilkan harus memenuhi standar dan harus sama rata. Untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi, maka diperlukan ketelitian luar biasa.

 

Apabila QC tidak teliti, maka jika ada perbedaan pada barang tidak akan diketahui. Hal ini justru akan berakibat fatal dan akhirnya bisa membuat produk perusahaan menjadi produk cacat saat diperdagangkan. Oleh sebab itu, aspek ini penting untuk dipahami.

 

Baca Juga : Ternyata ISO 19011 Adalah Perangkat Lengkap Dalam Manajemen Audit!

 

Setiap detail juga harus diperhatikan dengan baik. Jadi QC tidak hanya detail secara umum saja, namun harus secara mendetail ke segala bagiannya. Apabila aspek ini dipahami dengan baik, maka segala detailnya akan memberikan golongan hasil yang baik dan tidak akan menghasilkan kecacatan.

 

Berpikir Kritis

 

Skill yang harus dimiliki quality control lain adalah mampu berpikir kritis. Aspek pikiran kritis ini juga sangat penting dimiliki oleh QC agar bagian terdalamnya juga bisa diketahui standarnya. Saat QC memiliki keingintahuan mendalam dan pikiran yang sangat kritis, maka pengecekan produk akan lebih mendalam.

 

Hal ini tentunya akan sangat penting untuk menunjang pengecekan produk menjadi lebih detail. Apabila proses pengecekannya semakin mendetail, maka hasil yang didapat juga akan semakin menyeluruh. Aspek ini juga akan membuat standar perusahaan bisa bermanfaat untuk segala prosesnya.

 

Oleh sebab itu setiap QC dituntut untuk memiliki daya pikir kritis yang secara tidak langsung akan mendorongnya untuk tahu lebih banyak tentang produk. Semakin sering hal ini dilakukan, maka QC bisa merincikan lebih banyak masalah dan kelebihan dari produknya.

 

Memiliki Wawasan Tentang Produk

 

Pilihan skill yang harus dimiliki quality control lainnya adalah memiliki wawasan yang banyak tentang produk perusahaan. Jika pada poin satu harus paham tentang standarnya, maka pada aspek ini harus paham tentang produknya. Dengan demikian, QC akan tahu mana produk yang tidak sesuai.

 

Baik itu standar fungsi, pemanfaatan, tampilan, hingga bentuk detailnya harus dipahami dengan baik. Setiap produk perusahaan pasti memiliki cirinya tersendiri untuk diperhatikan. QC harus paham aspek produk ini secara mendetail agar tahu mana produk yang sesuai standar dan yang tidak.

 

Semakin paham QC terhadap produknya, maka kualitas produk juga akan semakin dipahami bahkan sampai ke bagian terdalamnya. Apabila bagian ini tidak dilewatkan, maka segala aspek kualitasnya bisa dijaga sampai mendalam tanpa harus melewatkan satu kecacatan.

 

Harus Bisa Mengidentifikasi Masalah dan Mencari Solusinya

 

Terakhir, QC harus mampu mengidentifikasi masalah dan melakukan proses penyelesaiannya. Skill yang satu ini tergolong umum dan hampir semua posisi membutuhkannya. Tidak terkecuali QC yang juga harus memiliki skill ini untuk menunjang pekerjaan.

 

Seorang QC memang harus mampu mengidentifikasi masalah. Dengan demikian, akan diketahui produk mana yang cacat dan bisa memberikan masalah jika dibiarkan begitu saja. Oleh sebab itu, skill ini harus dipahami dengan baik sampai segala prosesnya selesai.

 

Selain mengidentifikasi masalah, QC juga harus bisa mencari solusi dari permasalahan yang muncul. Hal ini sudah menjadi satu kesatuan dan harus diselesaikan secara cepat. 

 

Dengan adanya solusi yang didapat, maka nantinya permasalahan yang sama bisa segera dihindari.

 

Itulah penjelasan lengkap tentang apa saja skill yang harus dimiliki quality control untuk menjalankan tugasnya. Dengan adanya daftar tersebut, maka sudah diketahui apa saja kemampuan yang harus dipersiapkan sejak awal sebelum mendaftar ke posisi tersebut di suatu perusahaan.

Senin, 31 Oktober 2022

Mengenal Dua Alat Pemanas di Laboratorium Penelitian

Mengenal Dua Alat Pemanas di Laboratorium Penelitian

alat pemanas di laboratorium
 

Alat Pemanas di Laboratorium - Tentunya alat pemanas di laboratorium menjadi bagian penting yang harus ada di lab. Alat ini sendiri akan berguna sebagai pemanas untuk elemen yang dibutuhkan dalam penelitian. 


Tentunya hal ini pulalah kemudian yang membuat alat ini menjadi satu diantara berbagai peralatan yang dapat ditemukan dalam beberapa lab. Pada umumnya alat pemanas yang ada di lab ini sendiri juga cukup beragam. 


Namun, inkubator serta waterbath adalah dua yang cukup populer. Kemudian apa saja manfaat dari dua alat pemanas ini? Mari simak ulasannya berikut:


Sekilas Tentang Inkubator


Inkubator tentu bukanlah jenis alat pemanas yang asing bagi sebagian orang. Biasanya inkubator sendiri menjadi satu alat penting yang ada di laboratorium sebagai pemanas object. Tentunya dalam rumah sakit sendiri inkubator juga digunakan sebagai tempat untuk menghangatkan bayi baru lahir.


Namun, tentunya alat ini sendiri memiliki fungsi yang berbeda dalam laboratorium. Biasanya alat pemanas di laboratorium satu ini digunakan untuk menyimpan objek-objek tertentu. Mikroba.


Pada beberapa uji coba alat ini juga digunakan untuk membudidayakan sel. Suhu yang ada pada inkubator sendiri biasanya adalah 60 derajat celcius bahkan bisa lebih namun, tidak melebihi 100 derajat.


Hal inilah kemudian yang membuat alat pemanas satu ini cukup penting dalam ruangan laboratorium untuk mempertahankan suhu ruang dari objek ditempatkan. Tentunya dengan begini maka, objek atau elemen yang disimpan bisa bertahan sesuai dengan suhu ruang hidupnya.


Menilik Fungsi Inkubator dalam Laboratorium


Seperti yang sempat dibahas sebelumnya bahwa adanya inkubator dalam suatu laboratorium menjadi bagian penting yang harusnya sudah dipersiapkan. Namun, apa sih sebenarnya yang membuat inkubator ini menjadi penting? Mari simak ulasan terkait fungsi dari alat pemanas di laboratorium dalam penelitian satu ini:


Sebagai Pemanas


Tentunya fungsi utama dari inkubator ini adalah sebagai alat yang dapat digunakan untuk memanaskan dan menjaga temperatur suhu dalam satu ruang kecil. Hal ini biasanya digunakan untuk memberikan satu suhu yang memiliki temperatur sama untuk organisme di dalamnya.


Tentunya adanya inkubator ini akan bermanfaat untuk membuat organisme dapat bertahan. Inilah kemudian yang membuat inkubator menjadi penting sebagai kelengkapan peralatan di lab.


Sebagai Tempat Penyimpanan untuk Penelitian


Fungsi berikutnya dari inkubator ini tentunya adalah untuk tempat penyimpanan objek yang akan digunakan sebagai penelitian. Pada laboratorium penelitian sendiri biasanya alat pemanas ini digunakan untuk menyimpan bacteria seperti halnya e.coli.


Tentunya adanya penyimpanan bakteri ini nantinya digunakan untuk bahan penelitian. Nantinya pun suhu dari inkubator tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan suhu dari organisme itu sendiri.

 

Baca Juga : Ketahui Pengertian Water Bath Laboratorium, Jenis, Fungsi dan Cara Menggunakannya


Mengenal Waterbate


Alat pemanas laboratorium berikutnya tentu adalah waterbath. Berbeda dengan inkubator, waterbath ini merupakan pemanas yang cara kerjanya mempertahankan suhu air. Hal ini menjadi pembeda yang cukup mencolok dari dua alat ini.


Biasanya waterbath sendiri digunakan dalam proses inkubasi. Tentunya dengan adanya waterbath ini maka, suhu pun bisa lebih stabil. Hal inilah kemudian yang membuat alat satu ini juga penting disediakan dalam laboratorium.


Suhu yang digunakan pada alat ini sendiri bisa dimulai pada angka 30 derajat celcius. Pada angka tertingginya nanti suhu dapat naik hingga 100 derajat celcius. Tentu hal ini akan menjadi alat yang penting dalam penelitian. Khususnya untuk melakukan peleburan basis.


Pada umumnya waterbath ini juga mempunyai dua jenis yang berbeda. Single chamber water bath serta multi chamber water bath. Nantinya pada single chamber ini, waterbath hanya ada kan memiliki satu wadah.


Tentunya hal ini berbeda dengan multi dimana wadah yang ada bahkan bisa lebih dari satu. Inilah kemudian yang membuat perbedaan antara dua waterbath tersebut. Menariknya pada multi chamber nantinya suhu pun bisa diatur secara berbeda.


Mengenal Cara Kerja dari Water Bath


Setelah sebelumnya mengetahui sekilas terkait waterbath maka, hal berikutnya yang perlu diketahui tentunya adalah cara kerja dari alat ini sendiri. Hal ini tentunya menjadi informasi penting yang harus diketahui oleh peneliti.


Apalagi melalui alat inilah nantinya kegiatan untuk melakukan inkubasi dan berbagai kegiatan pemanasan dalam laboratorium dapat dilakukan. Selanjutnya bagaimana cara kerja dari alat ini sendiri? Simak ulasanya berikut untuk informasi lengkapnya:


Nantinya hal pertama yang akan dilakukan alat ini adalah mengubah energi listrik menjadi suatu energi panas.

 

Melalui energi yang panas inilah kemudian akan dialirkan ke air untuk memanaskan cairan yang digunakan untuk penelitian.

 

Nantinya waterbath ini akan selalu melakukan monitoring suhu pada wadah air yang digunakan tersebut.


Demikianlah tadi sekilas tentang alat pemanas laboratorium yang diantaranya adalah inkubator serta waterbath. Dua alat pemanas ini tentunya menjalankan fungsinya yang berbeda dengan proses atau cara kerja yang berbeda pula. Pada umumnya penggunaan dari dua alat ini pun juga akan berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing penelitian.

Senin, 24 Oktober 2022

Fungsi Shaker Laboratorium dan Jenis-jenisnya

Fungsi Shaker Laboratorium dan Jenis-jenisnya

shaker laboratorium

Fungsi Shaker Laboratorium - Shaker laboratorium adalah golongan peralatan yang sering dimanfaatkan untuk sebuah penelitian. Jika laboratorium sedang menguji atau meneliti sesuatu, maka shaker ini akan sangat berguna. Oleh sebab itu, bukan hal aneh jika ada shaker di dalam wilayah laboratorium jenis apapun.

 

Bagi yang sedang mempelajari ilmu kimia, maka harus tahu dulu informasi mendetail tentang shaker ini. Mulai dari pengertian, jenis, hingga aspek lain yang penting untuk dipahami. Agar pembahasannya lebih jelas dan menyeluruh, simak daftar uraian menyeluruh di bagian bawah ini:

 

Pengertian dan Fungsi Shaker di Laboratorium

 

Alat yang diberi nama shaker laboratorium adalah suatu golongan alat yang fungsinya sebagai media mencampurkan larutan atau zat. Saat penelitian dilakukan di laboratorium, terkadang penguji perlu mencampur beberapa zat secara menyeluruh dan mendetail.

 

Kenapa proses mencampur tidak dilakukan secara manual agar tidak membutuhkan banyak alat? Mungkin pertanyaan semacam ini akan terlontar jika belum memahami fungsi kompleks dari shaker ini. Jika dilihat dari hasil pencampurannya, maka penggunaan shaker tidak bisa dibandingkan dengan cara manual.

 

Zat atau larutan yang sudah dicampur dalam shaker akan berubah menjadi satu kesatuan yang kemudian diberi nama homogen. Golongan homogen ini bisa terdiri dari virus, bakteri, jamur, atau bahkan spora. Jika memanfaatkan cara manual, maka proses homogenisasi tidak akan terjadi.

 

Oleh karenanya, shaker ini akan sangat dibutuhkan dalam proses tersebut. Prinsip kerja alat ini sendiri akan mengedepankan unsur getarnya. Jika tabung kaca yang diletakkan di atas shaker mengalami getaran atau gerakan, maka prosesnya bisa dikatakan sedang dimulai.

 

Terkadang getaran ini tidak akan terlihat secara jelas. Hal ini dikarenakan getaran yang ditimbulkan tergolong kencang sehingga tidak akan terlihat dengan jelas oleh pihak yang melihatnya. Proses ini tentunya penting dan akan sangat berdampak pada hasilnya.

 

Baca Juga : Alat Laboratorium Kimia Yang Perlu Di Kalibrasi

 

Jenis Shaker di Laboratorium

 

Setelah memahami pengertian dan fungsi dari shaker laboratorium, maka pengguna harus tahu juga tentang jenis-jenisnya. Aspek ini memang sangat penting untuk dipahami siapa saja agar proses pemanfaatannya bisa sesuai dengan aturan yang tepat.

 

Setidaknya ada empat golongan utama dari shaker ini. Setiap golongan pastinya memiliki ciri khas pembeda meski fungsinya sama-sama untuk mencampurkan zat. Penasaran apa saja golongan shaker ini? Untuk lebih jelasnya, simak daftar dan rincian berikut ini:

 

Orbital Shaker

 

Golongan pertama yang harus dipahami adalah orbital shaker. Gerak putaran atau getaran pada golongan yang satu ini tergolong rendah. Bahkan suhunya juga tidak terlalu tinggi. Karena hal ini, maka inkubasi shaker ini tergolong sangat lama dan bisa mencapai waktu 24 jam.

 

Selain itu, fakta bahwa suhunya rendah juga membuat orbital shaker akan pas difungsikan untuk sampel bakteri, jamur, dan spora. Dengan demikian, aspek penggunaannya juga tidak akan berpatokan pada cairan khusus yang membutuhkan media gelas khusus.

 

Bentuk shaker ini sendiri tergolong sangat terbuka dan tidak akan ada perekat gelas. Dengan demikian, pengguna bisa memanfaatkan bentuk gelas apapun untuk diletakkan di ata shaker ini. Jika dibandingkan dengan shaker lainnya, maka bentuk ini adalah yang paling simpel.

 

Platform Shaker

 

Pilihan shaker kedua yang harus diketahui adalah platform shaker. Untuk golongan ini, alas shakernya akan berbentuk datar dan tidak cekung. Oleh karenanya, pengguna harus memakai gelas yang memiliki alas mendatar. Dengan demikian, gelas bisa dimasukkan untuk mulai dicampur zat di dalamnya.

 

Gelas yang sering dimanfaatkan pada shaker ini adalah beaker, erlenmeyer, dan yang lainnya. Semua golongan ini tentunya memiliki alas yang mendatar. Jika pengguna tetap ingin memanfaatkan gelas dengan alas cembung, maka proses pencampurannya tidak akan bisa selesai.

 

Saat memanfaatkan platform shaker, maka pengguna bisa menyesuaikan kecepatan getaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Jenis putarannya juga bisa diatur dan tidak akan berpatokan pada satu proses saja. Hal ini tentunya akan sangat memudahkan pengguna.

 

Incubator Shaker

 

Golongan ketiga yang harus dipahami adalah incubator shaker. Pada penerapannya, golongan ini bisa dimanfaatkan untuk menimbulkan getaran dan putaran seperti shaker lainnya. Namun tidak hanya itu, shaker ini juga bisa dimanfaatkan untuk mempertahankan kondisi awal dari larutannya.

 

Hal ini tidak akan ditemui di shaker lain yang bisa dipilih. Karena shaker ini adalah satu-satunya yang bisa memunculkan fungsi tersebut, maka banyak peneliti yang memanfaatkan shaker ini. Biasanya, incubator shaker akan dipakai untuk DNA dan inkubasi pada mikroba khusus.

 

Vortex Shaker

 

Pilihan terakhir yang bisa dipahami adalah vortex shaker. Jika dibandingkan dengan shaker lain, maka vortex ini memiliki rincian ukuran yang paling kecil. Kelebihan dari shaker ini adalah bisa memisahkan larutan utama yang akan diuji dengan sel dari zat yang mengganggu larutan.

 

Demikianlah penjelasan menyeluruh tentang shaker laboratorium yang harus dipahami. Melalui segala informasi di atas, maka pengguna bisa langsung mempelajarinya sebagai referensi acuan utama. Karena setiap detailnya penting, maka jangan sepelekan bahkan satu bagian pun.

Senin, 17 Oktober 2022

Memahami K3 Laboratorium Kimia untuk Terhindar dari Bahaya

Memahami K3 Laboratorium Kimia untuk Terhindar dari Bahaya

k3 laboratorium kimia

K3 Laboratorium Kimia (1) - Adanya K3 laboratorium kimia tentunya menjadi bagian penting yang perlu diperhatikan. Pada dasarnya laboratorium kimia memang memiliki berbagai bahan-bahan kimia yang bisa berbahaya bila tidak tepat dalam menggunakannya.


Hal inilah kemudian yang membuat adanya pemahaman terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi hal penting. Khususnya bagi seseorang yang bergelut di dalamnya. Lalu apa sebenarnya K3 ini dan apa yang perlu diperhatikan? Mari simak ulasan berikut:


Sekilas Tentang K3 Laboratorium Kimia 


Seperti yang sempat dibahas sebelumnya bahwa adanya pemahaman terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3)  penting dalam suatu laboratorium. Apalagi laboratorium sendiri menjadi bagian ruang yang di beberapa perusahaan atau bahkan sekolah.


Biasanya ruang laboratorium ini sendiri digunakan sebagai ruang untuk melakukan berbagai macam penelitian. Hal inilah kemudian yang membuat adanya K3 yang diperhatikan peneliti dalam menggunakan laboratorium sangat penting.


Apalagi dalam laboratorium kimia yang memiliki berbagai bahan kimia berbahaya bila tidak digunakan dengan tepat. Bahkan dalam beberapa kasus pun kesalahan dalam penggunaan bahan kimia ini bisa menyebabkan kecelakaan yang membahayakan pada penelitinya.


Inilah kemudian yang membuat adalah K3 laboratorium kimia menjadi poin yang harus diperhatikan bagi setiap orang yang akan masuk ataupun menggunakan lab tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjaga diri sendiri dan orang sekitar atas kemungkinan yang bisa saja terjadi.

 

Berbagai kegiatan dalam lab kimia ini pun menjadi penting untuk diperhatikan oleh setiap orang yang berkepentingan. Khususnya dalam menghindari terjadinya kecelakaan dalam laboratorium yang tentunya bisa sangat berbahaya.

 

Lalu Apa yang Perlu Diperhatikan?

 

Tentu supaya bisa memahami apa saja yang perlu dilakukan supaya bisa safety dalam melakukan penelitian dalam laboratorium peneliti perlu mengerti apa saja yang termasuk K3. Biasanya hal ini sendiri akan termasuk dalam peraturan tertulis yang perlu dipatuhi.

 

Tentunya bagi siapa saja yang akan melakukan penelitian dalam ruang laboratorium kimia. Kemudian apa saja poin penting tersebut? Mari simak ulasan berikut untuk mengetahui informasi lengkapnya:

 

Gunakan Baju Khusus Laboratorium

 

Tentunya penggunaan pakaian khusus untuk laboratorium menjadi poin paling penting dari K3 laboratorium kimia yang harus dipatuhi. Pada dasarnya pakaian yang digunakan ini nantinya adalah pakaian yang sudah disesuaikan dengan standar keamanan di lab.

 

Biasanya pakaian lab sendiri akan cenderung memiliki desain yang panjang. Hal ini dilakukan  melindungi tubuh dari berbagai kemungkinan kontak langsung dengan bahan kimia. Penggunaan sarung tangan serta alas kaki juga menjadi bagian pentingnya. Hal terakhir adalah penutup kepala sebagai pelengkap keselamatan.

 

Menggunakan Peralatan Laboratorium

 

Pada saat menggunakan alat-alat lab tentunya harus memahami cara yang tepat dalam memegang dan memanfaatkannya. Hal ini dilakukan supaya nantinya penelitian pun bisa dilakukan dengan tepat serta tentu saja aman.

 

Nantinya pada saat menggunakan alat lab kimia, pastikan bahwa telah menggunakan sarung tangan. Khususnya saat memegang botol reagen dan berbagai bahan kimia yang ada. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindarkan kulit bersentuhan langsung dengan bahan berbahaya.

 

Pahami Langkah Bila Terkena Bahan Kimia

 

Hal lain perlu dipahami dalam K3 laboratorium kimia adalah cara dalam mengantisipasi apabila terkena bahan kimia. Pada dasarnya bila tanpa sengaja terjadi kecelakaan saat melakukan penelitian dan ada bahan kimia terkena kulit maupun bagian tubuh.

 

Tentunya hal pertama yang perlu dilakukan adalah jangan panik. Panggil seseorang dan minta pertolongan. Bersihkan bagian  terkena bahan kimia dengan air juga bisa jadi solusi. Namun, bila memang bahan tersebut berbahaya dan menyebabkan efek yang tidak baik bagi tubuh maka, pergi ke rumah sakit adalah solusinya.

 

Baca Juga : Simbol Bahaya Di Laboratorium Yang Wajib Kamu Ketahui

 

Jangan Hirup Udara yang Terkena Kebocoran Gas

 

Memahami apa saja jenis zat berbahaya yang ada di lab pada dasarnya adalah hal yang begitu penting bagi setiap orang. Apalagi bagi seseorang yang memang bekerja dalam ruangan tersebut.

 

Mengerti apa saja jenis gas berbahaya yang ada di lab adalah satu diantara yang perlu diketahui. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lebih parah bila terjadi kebocoran gas seperti halnya HCL maupun nitrat. Namun, bila hal ini terjadi maka, pastikan tidak menghirup udara tersebut dan cepat keluar dari lab.

 

Buang Limbah pada Tempatnya

 

Pada dasarnya dalam laboratorium tentunya akan ada berbagai bahan dan benda berbahaya yang perlu diperhatikan. Tentunya setelah menggunakan semua bahan dan benda dalam lab kimia ini pun nantinya juga harus memahami cara tepat dalam membuat limbahnya.

 

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan serta menjaga keselamatan dari orang lain. Supaya hal ini bisa lebih aman, biasanya akan ada tempat khusus yang bisa digunakan untuk pembuangan dari limbah lab kimia.


Demikianlah tadi sekilas tentang K3 laboratorium kimia yang perlu dijadikan satu hal penting untuk diperhatikan dan dipahami. Tentunya melalui pemahaman terkait K3 ini nantinya penelitian dalam lab kimia juga bisa lebih aman.

Senin, 10 Oktober 2022

Ketahui Pengertian Water Bath Laboratorium, Jenis, Fungsi dan Cara Menggunakannya

Ketahui Pengertian Water Bath Laboratorium, Jenis, Fungsi dan Cara Menggunakannya

water bath laboratorium

Water bath laboratorium adalah suatu alat laboratorium yang sering dijumpai pada laboratorium mikrobiologi dan juga farmasi. Instrumentasi laboratorium tersebut penting digunakan saat terjadi sebuah eksperimen di laboratorium. Alat ini aman untuk digunakan karena memiliki sumber panas yang umum dan tidak berbahaya.


Alat ini dapat melakukan penguapan pada sebuah larutan. Beberapa komponen dari water bath yang turut mendukung proses penguapan adalah komponen saklar, thermostat dan juga heater yang mengganti energi listrik menjadi energi panas.


Pengertian dan Jenis Water Bath


Alat laboratorium yang dapat digunakan sebagai media untuk memanaskan sampel adalah water bath. Sebelum alat tersebut memanaskan cairan, diperlukan air yang dimasukkan ke dalam wadahnya untuk dipanaskan terlebih dahulu. Setelahnya, proses penguapan bisa dilakukan. Inilah beberapa jenis dari water bath perlu diketahui: 


Analog Water Bath. Jenis yang pertama ini suhunya mudah diatur dengan memakai tuas indikator pada suhu di potensiometer dengan cara diputar. Proses tersebut bisa menghasilkan listrik berdasarkan ketentuan yang telah diatur. Kelemahan dari jenis ini adalah sulit mengatur suhu agar tetap stabil.

 

Digital Water Bath. Sesuai dengan namanya, water bath yang satu ini merupakan water bath masa kini yang sudah modern dan sering dipakai. Alat ini telah dilengkapi dengan teknologi mumpuni seperti LCD display. Kelebihan penggunaan dari jenis ini adalah mudah mengatur suhu agar tetap konstan, dan juga mudah untuk mengatur waktu pemanasannya.


Circulating Water Bath. Pada jenis ini, suhu yang ada pada water bath bisa bervariasi. Di dalamnya, ada air yang menyebar ke permukaan hingga bisa menghasilkan suhu yang tetap.

 

Non Circulating Water Bath. Jenis water bath yang terakhir ini tidak ketergantungan dengan keseragaman suhu. Di dalam water bath ini, ada alat untuk dijadikan pengaduk yang bisa memindahkan energi panas agar lebih beragam.


Shaking Water Bath. Alat ini biasa digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, di mana cara kerjanya bergantung pada getaran yang kuat hingga bisa menimbulkan energi panas.


Boiling Water Bath. Inilah jenis water bath terakhir dan juga merupakan water bath analog yang dipakai guna mengamati suhu air dari keadaan hangat hingga mendidih.


Fungsi dari Water Bath


Penggunaan dari water bath laboratorium memiliki beragam fungsi. Satu fungsi yang paling utama adalah water bath dapat dipakai untuk memanaskan pelbagai macam bahan kimia. 


Misalnya seperti sampel pada larutan, reagan, ekstrak simplisia, dan juga bermanfaat sebagai media inkubasi sel jaringan dan bakteri. Alat ini tentunya tidak bisa bekerja dengan sendirinya. 


Diperlukan alat lainnya sebagai pendukung dalam proses kerja. Peralatan penunjang yang diperlukan untuk water bath adalah oven laboratorium, inkubator, centrifuge, dan juga mikropipet. Pelbagai alat tersebut yang akan membantu proses penguapan pada water bath.


Cara Menggunakan Water Bath


Tentunya setiap alat yang ada di laboratorium memiliki cara kerjanya masing-masing. Pengguna yang akan menggunakan water bath harus paham dengan betul bagaimana cara kerja dari alat tersebut. Hal ini dikarenakan agar meminimalisir kesalahan dalam penggunaan alat itu sendiri. Begini penjelasan lengkapnya: 


Mengatur Parameter


Setelah mengetahui pengertian dan juga fungsi dari alat water bath, cara pertama yang bisa diikuti dalam penggunaan alat tersebut adalah dengan mengatur parameter pada water bath. Berikut langkah-langkah dalam mengatur parameter water bath:


Memutar kontrol push atau turn pada water bath.

 

Memilih parameter, yaitu antara delayed switch on, temperature set point, dan hold time of the set point temperatur.

 

Mengatur kecepatan putaran pada tombol kontrol. Jika diputar cepat maka akan menaikkan set point, dan jika dilambatkan akan mengubah temperatur dalam tahapan sederhana.

 

Baca Juga : Pipet Ukur Laboratorium

 

Memulai Proses Penguapan


Adapun setelah mengetahui cara untuk mengatur parameter, cara menggunakan water bath yang bisa diketahui lainnya adalah dengan memulai proses penguapan. Ikuti langkah-langkah lengkapnya yang ada berikut ini:


  • Masukkan air ataupun aquades ke dalam wadah sampai volume yang sudah ditentukan dan sesuai prosedur.
  • Aktifkan alat dengan menekan tombol power.
  •  Atur suhu maksimal dengan cara menekan tombol over temperatur yang berfungsi untuk menjaga suhu agar stabil selama pemanasan.
  • Tekan tombol temperatur untuk dapat membuat program suhu.
  • Klik enter agar dapat menghasilkan data yang diinginkan
  • Mulai pemanasan dengan cara memencet tombol start.
  • Amati lampu run dan lampu heat, apabila sama-sama menyala berarti sedang diproses dan menandakan water bath bekerja dengan normal.
  • Masukkan sampel yang akan dianalisis ke dalam water bath yang sudah panas.


Demikian ulasan mengenai pengertian, fungsi, dan juga cara kerja dari water bath laboratorium. Setelah mengetahui segala aspek dari water bath, hal tersebut akan memudahkan pengguna untuk pemasangan ke depannya. Jangan lupa untuk selalu mengikuti prosedur keamanan laboratorium.

Senin, 03 Oktober 2022

Pipet Ukur Laboratorium

Pipet Ukur Laboratorium

pipet ukur laboratorium

Pipet Ukur Laboratorium -  Bagi yang sedang mempelajari ilmu kimia, maka akan sering bersinggungan dengan laboratorium dan segala peralatannya. Salah satu golongan peralatan yang akan dimanfaatkan adalah pipet ukur. Sebelum memanfaatkannya, segala aspek tentang pipet ukur laboratorium ini harus dipahami dulu.


Apabila segala aspeknya sudah dipahami dengan baik, maka proses penggunaannya juga akan lebih terarah dan tidak akan salah. Penasaran tentang penjabaran menyeluruh dari alat ini? Untuk mengetahuinya, simak detail penjabaran berikut ini secara mendalam:

 

Definisi dan Fungsi Pipet Ukur

 

Jika dijelaskan secara definisi, pipet ukur laboratorium adalah peralatan yang tergolong dalam alat kaca. Pemanfaatannya sendiri akan ditemui di lingkungan laboratorium atau wilayah lain yang erat kaitannya dengan unsur kimia. Jadi alat ini tidak akan ditemui dalam keseharian biasa.

 

Bentuk dari pipet ukur ini sebenarnya kecil dan memanjang. Ukuran yang tidak besar ini tidak terlepas dari fungsi dan penggunaannya. Dengan ukuran ini, maka pipet ukur akan lebih mudah dimanfaatkan untuk menarik cairan masuk de dalamnya sebelum dimanfaatkan.

 

Fungsi dari pipet ukur sendiri yaitu sebagai wadah untuk mengukur dan menampung suatu golongan cairan sebelum dipindahkan ke wadah lainnya. Karena fungsinya adalah untuk mengukur, maka ukuran pipet ini beragam, mulai dari 1 ml sampai dengan 50 ml.

 

Skala ukuran ini akan terlihat dengan jelas di bagian badan pipet ukurnya. Jadi, pengguna akan lebih mudah dalam melihat sejauh mana cairan sudah masuk ke dalam pipet ukur. Namun jenis atau golongan pipet ukur ini juga menjadi acuan dalam pemanfaatannya.

 

Jenis Pipet Ukur

 

Apabila diteliti lebih jauh, pipet ukur laboratorium ini akan terbagi menjadi dua golongan utama. Sebelum benar-benar memanfaatkannya, perbedaan dari dua golongan ini harus dipahami dengan baik. Jika penasaran apa saja golongan pipet ukur yang bisa dipakai, simak daftar berikut ini:

 

1. Pipet Mohr

 

Pada golongan pertama, ada yang namanya pipet mohr. Jika ingin memanfaatkan golongan ini, maka pengguna harus meluangkan ruang dalam pipet sampai titik terendah. Hal ini sudah menjadi konsep dasar utama yang tidak boleh dilewatkan saat akan memakai pipetnya.

 

Jika nantinya cairan terlihat bertambah, maka pengguna tidak perlu bingung atau cemas volumenya akan berbeda. Hal ini dikarenakan cairan yang tersisa bukan bagian dari susunan volume yang sudah ditentukan sejak awal. Jadi, pengguna bisa melanjutkan proses pemanfaatannya.

 

Baca Juga :  Kalibrasi Alat Lab Yang Sesuai Dengan ISO 17025 versi 2017

 

2. Pipet Serologi

 

Berbeda dengan pipet mohr yang harus dikosongkan sampai titik terendah, untuk pipet serologi maka harus dikosongkan sampai sepenuhnya. Jadi sebelum dimanfaatkan, pastikan tidak ada cairan yang tersisa dalam pipetnya bahkan untuk sepersekian mili saja.

 

Apabila aspek ini diperhatikan dengan baik, maka proses pemanfaatannya akan terarah dengan baik dan tidak akan salah. Jadi sebelum memanfaatkan pipet ukur, pastikan untuk membedakan jenis atau golongannya terlebih dahulu agar tidak ada bagian yang terlewat.

 

Jika pengguna salah atau memanfaatkan pipet serologi dengan konsep kerja pipet mohr, maka prosesnya akan sangat sia-sia. Hal ini dikarenakan ukuran atau volume takaran cairannya akan berbeda dan tidak benar. Alhasil, proses pemanfaatannya akan memberikan hasil yang tidak konkret.

 

Cara Menggunakan Pipet Ukur

 

Setelah mengetahui definisi dan fungsi pipet ukur laboratorium, maka harus paham juga tentang cara menggunakannya. Sebenarnya, proses penggunaan pipet ukur ini bukanlah proses yang rumit atau kompleks. Penggunanya hanya membutuhkan proses tepat, ketelitian, dan kebiasaan saja.


Semakin sering memakai pipet ukur, maka proses pemanfaatannya akan jauh lebih mudah dan tidak akan menyulitkan. Penasaran bagaimana proses penggunaan pipet ukur yang paling tepat sesuai dengan aturannya? Jika ingin mengetahuinya, simak penjabarannya di bawah ini:


Langkah awal yang harus diterapkan adalah dengan memasang rubble buld ke bagian pipet ukur. Rubble buld ini tergolong alat tambahan penting dan krusial yang akan memudahkan proses memasukkan cairan ke dalamnya. Oleh sebab itu, pastikan untuk memasangnya dengan benar.

 

Kemudian, tekan rubble buld dan posisikan ujung pipet ke dalam cairan. Saat pipet sudah di dalam cairan, maka lepaskan ruble buld agar cairannya masuk ke pipet secara otomatis. Jumlah cairan yang akan dimasukkan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Jika sudah cukup, pencet lagi rubble buld-nya.

 

Setelah itu, lepaskan atau pindahkan cairan ke dalam tempat yang sudah disediakan. Dengan demikian, proses penggunaan cairan bisa segera dilakukan atau diterapkan.


Proses pemanfaatan pipet ini memang tidak terlalu sulit. Namun ada beberapa aspek yang juga harus diperhatikan penggunanya, salah satunya adalah unsur kebersihan. Setelah pipet ukur dimanfaatkan, maka harus segera dibersihkan dari segala zat-zat cairan yang sudah menempel.


Untuk membersihkan pipet ukur ini, pengguna hanya perlu mencucinya dengan tambahan bubuk detergen khusus untuk bahan kimia. Setelah itu, pengguna bisa membilasnya dan bisa langsung dikeringkan dengan metode manual. Biarkan saja pipet sampai kering sendiri.


Itulah penjelasan lengkap tentang pipet ukur laboratorium yang harus dipahami. Mulai dari definisi, fungsi, hingga cara penggunaannya sudah di rincikan secara jelas. Jadi, semua informasi tersebut bisa dijadikan referensi acuan utama untuk mulai mempelajari dan memanfaatkannya.

Video Ulasan ISO 17025